Hel to the Low Sahabat Fits.
Kali ini postingannya mengenai sosok super hebat yang pernah ada dihidup saya, iyaaaaah dia adalah AYAH. Saat ini saya benar-benar sangaaaat merindukannya. . .
aku ada sedikit cerita tentang hebatnya seorang ayah, terlebih buat anak perempuannya. :)
Ketika kita berusia 3 tahun, kita meminta sebuah mainan kepada ibu dan ayah. Ayah dengan tegas melarang kita dan mungkin dengan agak keras,
tetapi tahukah readers bahwa sesungguhnya ayah ingin mengabulkannya?
Hanya saja ayah melihat bahwa kita belum siap untuk mendapatkannya.
Ketika kita berusia 4 tahun, kita berbuat kesalahan, misalnya
memecahkan kaca. ayah mungkin akan marah, sedangkan ibu menegur kita
dengan lembut. Saat itu, kita mungkin berpikir bahwa ayah jahat, ayah seharusnya bisa seperti ibu. Tetapi tahukah readers bahwa sesungguhnya
ayah sangat mengkhawatirkan kita? ayah tidak mau kita terluka sedikitpun
oleh pecahan kaca tersebut. ayah menegur kita dengan keras agar kita
ingat dan lebih berhati-hati dikemudian hari.
Ketika kita berusia 6 tahun, atau masuk sekolah dasar pertama kali,
sebagian dari kita mungkin hanya diantar ibu dan merasa marah karena ayah tidak bisa mengantar, tetapi tahukah readers bahwa ayah sangat
ingin menggandeng tangan kita dan mengantar kita menuju kelas? ia
membiarkan ibu yang mengantar kita karena ayah harus kerja keras
banting tulang untuk menghidupi keluarga kita. ayah banting tulang tanpa
kenal waktu dan lelah, ayah juga hanya mendengar dengan sabar tanpa
menyalahkan persepsi kita.