December 18, 2014

Cerita Seorang Ayah

   No comments     
categories: 
Hel to the Low Sahabat Fits.
Kali ini postingannya mengenai sosok super hebat yang pernah ada dihidup saya, iyaaaaah dia adalah AYAH. Saat ini saya benar-benar sangaaaat merindukannya. . . 
aku ada sedikit cerita tentang hebatnya seorang ayah, terlebih buat anak perempuannya. :)

Ketika kita berusia 3 tahun, kita meminta sebuah mainan kepada ibu dan ayah. Ayah dengan tegas melarang kita dan mungkin dengan agak keras, tetapi tahukah readers bahwa sesungguhnya ayah ingin mengabulkannya? Hanya saja ayah melihat bahwa kita belum siap untuk mendapatkannya.


Ketika kita berusia 4 tahun, kita berbuat kesalahan, misalnya memecahkan kaca. ayah mungkin akan marah, sedangkan ibu menegur kita dengan lembut. Saat itu, kita mungkin berpikir bahwa ayah jahat, ayah  seharusnya bisa seperti ibu. Tetapi tahukah readers bahwa sesungguhnya ayah sangat mengkhawatirkan kita? ayah tidak mau kita terluka sedikitpun oleh pecahan kaca tersebut. ayah menegur kita dengan keras agar kita ingat dan lebih berhati-hati dikemudian hari.


Ketika kita berusia 6 tahun, atau masuk sekolah dasar pertama kali, sebagian dari kita mungkin hanya diantar ibu dan merasa marah karena ayah tidak bisa mengantar, tetapi tahukah readers bahwa ayah sangat ingin menggandeng tangan kita dan mengantar kita menuju kelas? ia membiarkan ibu yang mengantar kita karena ayah harus kerja keras banting tulang untuk menghidupi keluarga kita. ayah banting tulang tanpa kenal waktu dan lelah, ayah juga hanya mendengar dengan sabar tanpa menyalahkan persepsi kita.