December 3, 2011

KOROSI

   No comments     
categories: 
TEORI SINGKAT
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagaianode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagaikatode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)


atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, , yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secarakimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.


Penelitian (pengamatan) dan Percobaan terhadap Perkaratan Besi
* Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan besi berkarat

* Alat dan bahan
a. Air
b. Cuka
c. Minyak sayur
d. Paku 8 buah
e. Gelas 8 buah

* Cara kerja
- Persiapkan 8 gelas kosong yang bersih
- 2 gelas di isi dengan Air, lalu masukkan paku ke dalam 2 gelas yang di isi Air, kemudian salah satu gelas tersebut di tutup rapat dan yang satunya terbuka
- 2 gelas selanjutnya di isi dengan cuka dan paku dan tutup rapat salah satu gelas tersebut dan yang satunya terbuka
- 2 gelas berikutnya di isi minyak sayur dan paku sama seperti di atas
- selanjutnya 2 gelas terakhir hanya di isi dengan paku tanpa ada yang lain dan satu gelas di tutup rapat sedangkan yang satunya terbuka
- Kedelapan gelas yang telah kita isi di simpan di tempat yang aman dan tidak ada gangguan
- Kita amati setiap harinya minimal selama satu minggu.

* Hasil pengamatan
Dari percobaan atau pengamatan tersebut bisa kita dapatkan bahwa Paku yang paling cepat berkarat adalah paku yang di dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup, karena perkaratan pada paku tersebut di pengaruhi oleh Oksigen dan Air. Paku yang tidak dapat berkarat adalah paku yang di dalam gelas di isi minyak sayur yang di tutup rapat.
Urutan paku yang cepat berkarat adalah sebagai berikut :
1. Paku dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup
2. Paku dalam gelas yang di isi air dan di tutup
3. Paku dalam gelas kosong yang terbuka
4. Paku dalam gelas berisi asam cuka tanpa di tutup
5. Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa di tutup
6. Paku dalam gelas yang berisi asam cuka,minyak dan gelas kosong yang di tutup tidak berkarat

* Pertanyaan
1. Paku dalam gelas manakah yang berkarat?
Jawab : Paku dalam gelas di isi air, cuka, minyak sayur dan gelas kosong yang terbuka dan Paku dalam gelas di isi air dan cuka dan yang di tutup.
2. Samakah kecepatan terjadinya perkaratan?
Jawab : Tidak, karena masing-masing gelas ada pengaruh oksigen.
3. Apa Faktor yang menyebabkan besi berkarat?
Jawab : Oksigen dan air yang paling berpengaruh adalah oksigen.

* Kesimpulan dan saran
Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi berkarat adalah O2 dan H2O
Agar tidak terjadi perkaratan yang tidak kita kehendaki seperti pada pagar besi, maka kita harus melapisi pagar besi dengan cat atau logam yang tahan korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2 dan H2O

Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain agar tahan dari proses perkaratan :1. Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat khusus besi yang banyak dijual di toko-toko bahan bangunan.
2. Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogen ketika pembuatan atau produksi besi atau logam lainnya di pabrik.
3. Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin
4. Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melaui kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.
5. Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau timah yang terletak di sebelah kiri deret volta.
6. Melakukan proses elektro kimia dengan jalan memberi lapisan timah seperti yang biasa dilakukan pada kaleng.

0 komentar:

Post a Comment