- KOMPONEN DAN PENGELOMPOKAN SISTEM KOLOIDSistem koloid terdiri atas fase terdispersi dangan ukuran tertentu dalam medium pendespersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendespersikan disebut medium pendispersi.
- Pengertian koloid
Koloid adalah suatu suspensi partikel-partikel kecil yang mempunyai ukuran tertentu dalam suatu medium kontinyu.
- Macam-macam Sistem dispersi
Berdasarkan perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dapat dibedakan menjadi:
- Dispersi kasar (suspensi) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih besar daripada 100 milimikron.
- Dispersi halus adalah partikel-partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 sampai dengan 100 milimicron.
- Dispersi molekular (larutan sejati) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih kecil daripada 1 milimicron.
Tabel Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.
Aspek yang dibedakan | Sistem Dispersi | ||
Larutan Sejati | Koloid | Suspensi | |
Bentuk campuran | Homogen | Homogen | Heterogen |
Bentuk dispersi | Dispersi molekul | Dispersi padatan | Dispersi padatan |
Penulisan | X(aq) | X(s) | X(s) |
Ukuran Partikel | < 1 nm | 1 nm – 100 nm | >100 nm |
Fasa | Tetap homogen | Heterogen | Heterogen |
Penyaringan | Tidak dapat disaring dengan kertas saring maupun saringan permeable | Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tapi dapat disaring dengan saringan pemeable | Dapat disaring dengan kertas saring biasa |
Pemeriksaan | Tidak dapat diamati dengan microscope biasa, tapi tramati dengan microscope elektron | Dapat diamati dengan microscope ultra. | Dapat diamati dengan microscope biasa. |
- Klasifikasi Sistem Dispersi Koloid
Dalam sistem koloid, fase dispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas.
Berdasarkan hubungan antara fase dispersi dengan medium dispersi, macam sistem koloid dapat dibagi menjadi:
No. | Fase terdispersi | Fase Pendispersi | Nama sistem koloid | Contoh sistem koloid |
1. | Cair | Gas | Aerosol cair | Kabut, awan |
2. | Cair | Cair | Emulsi | Air susu, santan |
3. | Cair | Padat | Emulsi | Jelly, mutiara, keju |
4. | Padat | Gas | Aerosol padat | Asap, Debu di udara |
5. | Padat | Cair | Sol | Cat, Tinta, kanji |
6. | Padat | Padat | Sol padat | Kaca berwarna, intan hitam |
7. | Gas | Cair | Busa, buih | Buih sabun, krim krim kocok |
8. | Gas | Padat | Busa padat | Batu apung, karet busa |
- AerosolAerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Sedangkan jika zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosal cair.Contoh aerosol padat: asap dan debu dalam udaraContoh aerosol cair: kabut dan awan
- SolSol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam zat cairContoh sol: air sungai adalah sol dari lempung (tanah liat) dalam air, sol sabun, sol detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
- Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain.Ada dua macam emulsi, yaitu:- Emulsi minyak dalam air (M/A); contohnya santan, susu, dan lateks.
- Emulsi air dalam minyak (A/M); contohnya mayonnaise, minyak bumi, dan minyak ikan.
- BuihBuih adalah
sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contohnya buih sabun. - GelGel adalah koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Contohnya agar-agar, lem kanji, selei, gelatin, gel, sabun, dan gel silika.
- Sifat-sifat koloidBeberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
- Efek TyndallEfek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
- Gerak BrownGerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam sistem koloid
- Diffusi dan FiltrasiPartikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.AdsorpsiAdsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
- Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
- Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
- Lapisan ion luar
- Kesetabilan koloidKesetabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid. Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid
- ElektroforesisElektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif.
- Koloid PelindungKoloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
- DialisisDialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
- Koloid Liofil dan koloid LiofobUmumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob.Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).Perbedaan antara koloid liofob dengan koloid liofil dapat disimak pada tabel dibawah ini .
No. | Koloid liofil | Koloid liofob |
1. | Partikel tidak dapat dilihat dengan microscope ultra | Partikelnya dapat dilihat denan microscope ultra |
2. | Tidak menunjukan peristiwa elektroforesis | Menunjukan peristiwa elektroforesis |
3. | Tidak mengalami koagulasi bila diberi sedikit elektrolit | Mengalami koagulasi jika diberi elektrolit |
4. | Memiliki viskositas besar | Viskositas mirip medium pendispersinya |
5. | Tegangan permukaan kecil | Tegangan permukaan mirip medium pendispersinya |
6. | Tidak menjukan gerak brown | Menunjukan gerak brown yang jelas |
7. | Pada penguapan atau pendinginan menghasilkan gel, yang akan membentuk sol lagi bila diberi medium pendispersinya | Pada penguapan atau pendinginan akan menghasilkan koagulasi, tidak membentuk sol kembali bila diberi medium pendispersinya. |
- PEMBUATAN KOLOIDLarutan koloid dapat dibuat dengan dua cara, yaitu:
- KondensasiKondensasi adalah penggabungan partikel-partikel halus (molekuler) menjadi partikel yang lebih besar. Pembuatan koloid dengan cara ini dilakukan melalui:
- Cara KimiaPartikel koloid dibentuk melalui reaksi-reaksi kimial seperti reaksi hidrolisis, reaksi reduksi-oksidasi, atau reaksi subtitusi.
- HidrolisisHidrolisis merupakan reaksi zat dengan air.Contoh : pembuatan sol Besi(III)hidroksida, sol Al(OH)3
Sol besi (III)hidroksida dibuat dari larutan FeCl3 dengan air mendidih.FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)CoklatAlCl3(aq) + 3 H2O(l) → Al(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Putih - Reaksi reduksi-oksidasi
CONTOH :a. Gas H2S dialirkan dalam larutan SO2 membentuk sol belerang2H2S + SO2 → 2H2O + 3Sb. AuCl3 dimasukkan dalam air dan dipanaskan sera ditambah formalin encer akan terbentuk sol logam (sol emas)2 AuCl3 + 3 H2 O + 3HCOH → 2Au + 6HCl + 3HCOOHReaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi- Reaksi subtitusiReaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian, misalnya pengggantian ion.
- Cara FisikaDilakukan dengan jalan menurunkan kelarutan dari zat terlarut, yaitu dengan jalan pendinginan atau mengubah pelarut sehingga terbentuk satu sol koloid.
- Cara DispersiPembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halu/ lebih kecil; dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
- Cara MekanikDengan cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpung atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu kemudian diaduk dengan medium dispersiContoh:Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti Gula Pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air (seperti yang dilakukan dalam praktikum)
- Cara PeptisasiPembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).Contoh:Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselusosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain.
- Cara Busur BredigDigunakan untuk membuat sol-sol logam, logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara ini merupakan penggabungan antara cara dispersi dengan cara kondensasi
0 komentar:
Post a Comment